Friday, January 11, 2013

Salinitas Air Laut


Salinitas air laut didefinisikan sebagai jumlah total material padat yang dinyatakan dalam gram yang terdapat dalam satu kilogram air laut, jika semua karbonat telah teroksidir, bromine dan iodine dirubah menjadi kholorine dan semua unsur organic telah teroksidir (Olii, 2003). 
Menurut Nybakken (1992), salinitas adalah banyaknya zat yang terlarut di dalam air. Selanjutnya dikatakan bahwa salinitas merupakan ukuran bagi sejumlah zat padat yang larut dalam satu satuan volume air yang dinyatakan dalam per mil. Konsentrasi garam ini jumlahnya relative sama dalam setiap contoh air laut sekalipun sample air laut diambil ditempat yang berbeda.
Perbedaan salinitas terjadi karena ada perbedaan penguapan dan prespotaso. Salinitas lautan di daerah yang beriklim tropic jauh lebih tinggi karena evavorasi lebih tinggi, sedangkan pada lautan yang beriklim sedang salinitasnya rendah karena evavorasi lebih rendah, salinitasnya lebih bervariasi dan mungkin mendekati nol dimana sungai mensuplai air tawar (Nybakken, 1992).
Salinitas dalam gram yang terlarut dalam satuan liter air, biasanya dinyatakan dalam satuan ppt. Di perairan samudera, salinitas biasanya berkisar 34-35 ppt. Di perairan pantai karena terjadi pengenceran, misalnya karena pengaruh aliran sungai, salinitas bisa turun rendah. Sebaliknya di daerah dengan penguapan yang kuat, salinitas meningkat tinggi. Di mana sebaran salinitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran sungai (Nontji, 1987).
Konsentrasi garam-garam ini jumlahnya relatif sama dalam setiap contoh-contoh air laut, sekalipun mereka diambil dari tempat yang berbeda dari seluruh dunia. Oleh karena tidak diperlukan mengukur seluruh  salinitas dari contoh-contoh setiap kali     (Hutabarat dan Evans, 1984).


Hutabarat, Sahala dan Evans. 2000. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia. Jakarta.
................1984. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Nybakken, J,W. 1992. Biologi laut suatu pendekatan ekologi. Djambatan, Jakarta.
................1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia, Jakarta.
Olii, Hafidz A. 2003. Kajian Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Distribusi Ichtyoplankton (Awal Daur Hidup Ikan). Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

No comments:

Post a Comment

Pengelompokan Mikroorganisme Berdasarkan Suhu, Nutrisi, Cahaya Matahari, Ph Dan Tekanan Hidrostatik

1.     Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi mahluk hidup tidak terkecuali pada mikroorganisme. Berdasa...