Badan
Meteorologi dan Geofisika ( BMG ) mulai dirintis pada tahun 1950 an dibawah
naungan Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi tetapi pada bulan Maret 2003
lembaga ini telah berubah menjadi lembaga non Departemen atau berdiri sendiri.
Lembaga ini merupakan bagian dari WMO (World
Meteorologycal Organisation) yang menjadi naungan dari Perserikatan Bangsa
– Bangsa ( PBB ) sebagai organisasi internasional.
Badan
Meteorologi dan Geofisika terdiri atas 155 stasiun dan 5 balai / wilayah kerja
yang terdapat di Makassar. Badan ini menekuni 3 bentuk kajian yaitu kajian
teknis, klimatologi dan kualitas udara. Salah satu wilayah kerja yang ada di
makassar adalah Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Paotere.
Pada
tahun 1955 Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi
dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya
dikembalikan menjadi Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan
Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan
Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubugan Udara. Pada tahun
1972, dirubah lagi menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi
setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980
statsunya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan
Meteorologi dan Geofisika, tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.
Terakhir pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun
2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen
(LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika.
Satsiun
Meteorologi Maritim Kelas II Paotere Makassar berdiri sejak tanggal 1 Juli
1982. Pada mulanya stasiun ini didirikan di pelabuhan Paotere yang kemudian
dipindahkan ke jalan Sabutung I No. 30 Paotere, Kelurahan Gusung, Kecamatan
ujung tanah, Kotamadya Makassar. Pelaksanaan observasi cuaca oleh stasiun
meteorologi ini sejak tanggal 1 Januari 1983. Sejak stasiun ini didirikan,
kegiatan ketatausahaan dilaksanakan di Balai Wilayah IV Panaikang, yang
kemudian dipindahkan ke Paotere sejak tanggal 23 Februari 1997.
Secara
geografis, stasiun ini terletak pada posisi 5° 25’495’’ LS dan 119° 25’114’’ BT
dengan sudut elevasi 1,75 meter. Untuk penyebaran dan pengiriman informasi
hasil pengamatan ke kantor Balai Meteorologi dan geofisika Wilayah IV jalan
Racing Centre atau ke kantor pusat maupun ke kapal – kapal, dilakukan dengan
menggunakan alat komunikasi VHF dengan kode panggilan PKG pada frekuensi
143.900 MHz, sedangkan kode nomor stasiun adalah 97182.
Selain
itu Stasiun Meteorologi Maritim ini memiliki banyak manfaat bagi pemerintah,
masyarakat umum serta lembaga lain yang memerlukan data cuaca, khususnya bagi
mahasiswa dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu dan pengalaman mengenai
meteorologi baik menyangkut laut, perikanan, pertanian maupun kegiatan
masyarakat lainnya.
No comments:
Post a Comment