Pasang surut yang disingkat
dengan Pasut adalah gerakan naik turunnya muka air laut secara berirama yang
disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Matahari mempunyai massa 27 kali
lebih besar dari massa bulan, tetapi jaraknya pun sangat jauh dari bumi
(rata-rata 149,6 juta km). Dalam mekanika alam semesta, jarak menentukan
daripada massa. Oleh karena itulah bulan mempunyai peranan yang lebih besar dari
matahari dalam menentukan pasang surut (Nontji, 1987).
Dalam oseanografi pasang surut
diberbagai daerah dapat dibedakan dalam empat tipe pasang surut (Triatmodjo,
1999), yaitu :
a.
Pasang
surut harian ganda (semidiurnal tide),
pada tipe ini dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan
tinggi yang hampir sama dengan pasang surut yang terjadi berurutan secara
teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit.
b.
Pasang
surut harian tunggal (diurnal tide),
dalam satu hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut. Periode pasang
surut adalah 24 jam 50 menit.
c.
Pasang
surut condong keharian ganda (mixed tide
preavailling semidiurnal), dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua
kali surut tetapi tinggi periodenya berbeda.
d.
Pasang
surut condong ke harian tunggal (mixed
tide preavailling diurnal), pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali
air pasang dan satu kali air surut, tetapi kadang terjadi dua kali pasang dan
dua kali surut dengan tinggi dan periode yang berbeda-beda.
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Triatmodjo, 1999. Teknik Pantai. Beta Offset.
Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment