Struktur
Kulit
Pada phylum chordata dikenal dua tipe dasar dari integumen,
yaitu tipe invertebrata dan tipe Vertebrata. Tipe vertebrata pada sekalian
hewan vertebrata terdiri dari beberapa lapisan, dengan dua lapisan utama, yaitu
lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis.
Lapisan epidermis pada ikan selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan
oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya.
Epidermis merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung
dengan lingkungan dan sistem somatis, mempunyai sejarah evolusi yang kompleks.
Integumen sekalian hewan merupakan lapisan protektif yang menjaga lalulintas
air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya secara bebas. Epidermis tidak
dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh darah, keperluan metabolisme diperoleh
secara difusi, karena itu kecenderungan dari sel-sel yang paling di luar untuk
menjadi mati dan lepas sangat besar sekali. Epidermis bagian dalam terdapat
lapisan sel yang disebut stratum germinativum (lapisan malphigi). Lapisan ini
sangat giat dalam melakukan pembelahan untuk menggantikan sel-sel bagian luar
yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh.
Dermis yang didalamnya terkandung pembuluh darah, saraf dan
jaringan pengikat memiliki struktur yang lebih tebal dan sel-sel yang
susunannya lebih kompak dari pada epidermis. Derivat-derivat kulit juga juga
dibentuk dalam lapisan ini. Lapisan dermis berperan dalam pembentukan sisik
pada ikan yang bersisik, dan derivat-derivat kulit lainnya. Asal mula terbentuknya
dermis ini belum banyak diketahui; diperkirakan bahwa jaringan ikat di bawah
epidermis dulunya berubah, terutama sekali menjadi tulang pada hewan nenek
moyang vertebrata, seperti yang terlihat pada fosil-fosil Ostracodermi yang
mempunyai prisai-prisai tulang pada kulitnya, yang pertumbuhannya sangat baik.
Lendir
Umumnya ikan yang tidak bersisik memproduksi lendir yang
lebih banyak dan tebal dibanding dengan ikan yang bersisik. Ketebalan lendir
yang meliputi kulit ikan dipengaruhi oleh kegiatan sel kelenjar yang berbentuk
piala yang terletak di dalam epidermis. Kelenjar ini akan memproduksi lendir
lebih banyak pada saat tertentu, misalnya pada saat ikan berusaha melepaskan
diri dari bahaya/ genting dibanding pada saat atau keadaan normal.
Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ia
dapat berenang dengan lebih cepat, mencegah infeksi dan menutup luka, berperan
dalam osmoregulasi sebagai lapisan semi-permiable yang mencegah keluar masuknya
air melalui kulit. Pada beberapa ikan tertentu menggunakan lendir sebagai alat
perlindungan pada saat terjadi kekeringan, misalnya ikan paru-paru
(Protopterus) yang menanamkan diri pada lumpur selama musim panas dengan
membungkus tubuhnya dengan lendir hingga musim penghujan tiba. Beberapa ikan
yang menggunakan lendirnya untuk melindungi telur dari gangguan luar, misalnya
anggota dari genus Trichogaster seperti ikan lele.
No comments:
Post a Comment