Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut
apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan
badan air
tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu
organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan
akuatik. Bagi
kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri
dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk
sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air
pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup
di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari
yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat
plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir
pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan
itu. Selain
sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan
mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton. Beberapa makhluk
laut yang memakan plankton adalah seperti batu
karang, kerang, dan ikan paus.
Keberadaan plankton sangat
mempengaruhi kehidupan di perairan karena memegang peranan penting sebagai makanan
bagi berbagai organisme laut. Pada awalnya penelitian plankton di laut
hanya untuk memenuhi keingintahuan peneliti akan aneka jenis biota tersebut,
namun pada masa kini plankton sudah dianggap sebagai salah satu
unsur penting dalam ekosistem bahari baik positif maupun negatif bila di
lihat melalui kaca mata manusia. Berubahnya fungsi perairan sering diakibatkan
oleh adanya perubahan struktur dan nilai kuantitatif plankton. Perubahan ini dapat disebabkan oleh
faktor-faktor yang berasal dari alam maupun dari aktivitas manusia seperti
adanya peningkatan signifikatif konsentrasi unsur hara secara sporadis sehingga
dapat menimbulkan peningkatan nilai kuantitatif plankton melampaui
batas normal yang dapat ditolerir oleh organisme hidup lainnya. Kondisi ini dapat
menimbulkan dampak negatif berupa kematian massal organisme perairan akibat
persaingan penggunaan oksigen terlarut seperti yang terjadi di berbagai
perairan di dunia dan beberapa perairan Indonesia.
Sistem pelagik terdiri dari
hewan dan tumbuhan yang hidupnya berenang dan melayang di lautan terbuka. Ini
berarti bahwa laut permukaan memiliki organisme tertentu yang mendiaminya.
Dalam kolom perairan terdapat plankton yang terdiri dari organisme-organisme
yang berukuran kecil yang jumlahnya sangat banyak dan mereka ini tidak cukup
kuat untuk menahan gerakan air yang begitu besar. Banyak diantara kelompok
hewan ini yang merupakan golongan perenang aktif walaupun demikian mereka tetap
terombang-ambing oleh arus lautan. Plankton terdiri dari dua grup yakni terdiri
dari golongan binatang (zooplankton) dan golongan tumbuhan (fitoplankton) yang
keduanya ini hidup dan mencari makan pada daerah pelagik.
Fitoplankton
dapat dikatakan sebagai pembuka kehidupan di planet bumi ini karena dengan
adanya fitoplankton memungkinkan mahluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya
ada di muka bumi ini. Dengan sifatnya yang autotrof mampu merubah hara
anorganik menjadi bahan organik dan penghasil oksigen yang sangat mutlak
diperlukan bagi kehidupan mahluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya. Dilihat
dari daya reproduksi dan produktifitasnya maka fitoplankton mempunyai
produktifitas sel telur atau sperma yang lebih tinggi dari organisme autotrof
yang lebih tinggi tingkatannya. Sehubungan dengan penghasil oksigen dan daya
produktifitas tersebut maka dipandang perlu untuk mengidentifikasi adanya
organisme tersebut guna membuktikan berbagai teori yang ada
Zooplankton merupakan suatu
grup yang terdiri dari berbagai jenis hewan yang sangat banyak macamnya. Dari
berbagai jenis zooplankton ada sebagian yang bersifat sebagai plankton untuk
seluruh masa hidupnya. Sebagai contoh copepoda baik larva atau bentuk yang
dewasa sangat banyak dijumpai dalam
zooplankton. Kebalikannya banyak hewan yang bersifat sebagai plankton hanya
sebagian dari masa hidupnya karena diwaktu dewasanya akan menjadi organisme
bentik tetapi larvanya massih mempunyai sifat sebagai plankton atau sebagi
zooplankton.
Zooplankton tidak dapat memproduksi
zat-zat organik dari zat-zat anorganik, oleh karena itu mereka harus mendapat
tambahan bahan organik dari makanannya. Hal ini dapat diperoleh baik secara
langsung ataupun tidak langsung dari tumbuhan.
Dasar ketergantungan zooplankton pada
fitoplankton dalam melengkapi bahan-bahan organik menunjukkan suatu hubungan
yang kompleks, oleh dengan demikian untuk mengidentifikasi fitoplankton tidak
terlepas juga untuk kita mengidentifikasi adanya zooplankton karena kedua
organisme ini hidup dalam habitat yang sama.
No comments:
Post a Comment