Berhasil tidaknya suatu alat tangkap dalam operasi
penangkapan sangatlah tergantung pada bagaimana mendapatkan daerah penangkapan
yang baik, potensi perikanan yang ada dan bagaimana operasi penangkapan
dilakukan. Beberapa cara dapat dilakukan dalam upaya optimalisasi hasil
tangkapan diantaranya dengan menggunakan alat bantu penangkapan. Macam-macam
alat bantu penangkapan yang umum digunakan dalam operasi penangkapan ikan di
Indonesia diantaranya dengan menggunakan rumpon (FAD) dan cahaya lampu (Light
Fishing). Rumpon dan ligth fishing merupakan cara pembentuk daerah
penangkapan ikan buatan.
(gambar Light fishing)
Beberapa alat tangkap dalam pengoperasiannya menggunakan
bahan dan alat tertentu untuk memberikan rangsangan guna menarik perhatian
ikan. Salah satu alat yang digunakan untuk memberikan rangsangan pada ikan
adalah cahaya.
light fishing atau penangkapan ikan dengan cahaya adalah suatu bentuk dari umpan yang
berhubungan dengan mata (optical
bait) yang digunakan untuk menarik dan untuk mengumpulkan ikan.
Light fishing oleh Brant (1984) diklasifikasikan ke dalam kelompok attracting concentrating and
fringhting fish, karena dalam hal ini cahaya digunakan untuk
mengumpulkan (concentrating)
ikan pada suatu daerah tertentu sehingga mudah untuk dilakukan operasi
penangkapan.
Prinsip dasar yang digunakan pada penangkapan ikan dengan
menggunakan ligth fishing bahwa
peristiwa tertariknya ikan di bawah cahaya dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
1. Peristiwa
langsung, yaitu ikan tertarik oleh cahaya lalu berkumpul. Ini tentu berhubungan
langsung dengan peristiwa fototaksis, seperti pada jenis-jenis sardinella,kembung dan
layang.
2. Peristiwa
tidak langsung, yaitu
karena ada cahaya maka
plankton, ikan-ikan kecil dan lain-lain sebagainya
berkumpul, lalu ikan yang dimaksud datang berkumpul dengan tujuan
mencari makan (feeding). Beberapa
jenis ikan yang termasuk dalam kategori ini seperti ikan tenggiri, selar dan
lain-lain.
Persoalan-persoalan yang terkait dengan aktifitas light
fishing antara lain :
A. Persoalan-persoalan
fisika
1.
Cahaya
: kuat cahaya (light intensity.), warna cahaya (light colour, merambatnya cahaya
ke dalam air laut, pengaturan cahaya, dan lain-lain sebagainya.
2.
Air
laut gelombang, kekeruhan (turbidity), kecerahan (transparancy), arus,dll.
3.
Hubungan
cahaya dengan air laut : refraction, penyerapan (absorption).
penyebaran (scattering), pemantulan, extinction dan lain-lain
sebagainya.
B. Persoalan-persoalan biologi
1. Jenis cahaya yang disenangi ikan :
berapa besar atau volume rangsangan (stimuli) yang
harus diberikan, supaya ikan terkumpul dan tidak berusaha untuk melarikan diri
dalam suatu jangka waktu tertentu. Tidaklah dikehendaki, sehubungan dengan
berjalannya waktu, pengaruh rangsangan ini akan lenyap, karena
ikan menjadi terbiasa (accustomed).
2. Kemampuan daya tarik (attracting
intensity) dari cahaya yang dipergunakan haruslah sedemikian rupa sehingga
dapat mengalahkan (minimum meng-eliminir) pengaruh intimidasi dari
beradanya jaring, kapal, suara mesin dan lain-lain.
3. Berbeda spesies, besar, umur,
suasana sekeliling (environment) akan berbeda pula cahaya (intensity,
colour, waktu) yang disenangi; dan faktor suasana sekeliling (environmental
condition factor) yang berubah-ubah (gelombang, arus, suhu,
salinitas, sinar bulan) akan sangat mempengaruhi.
4. Bersamaan dengan spesies ikan yang
menjadi tujuan penangkapan akan berkumpul juga jenis lain yang tak diinginkan
(ikan kecil, larvae), sedang kita menghendaki catch yang
selektif. Ada tidaknya pengaruh cahaya terhadap spawning season, over
fishing, resources,dll.
(Bagan yang
dikombinasikan dengan metode light fishing)
Penangkapan ikan dengan menggunakan
metode light fishing biasanya
dikombinasikan dengan menggunakan rumpon. Light
fishing dilakukan pada malam hari dengan menggunakan cahaya sebagai umpan
untuk berkumpulnya ikan-ikan target penangkapan dengan bantuan bagan. Bagan yang
diturunkan pada kedalaman 5-7 meter kemudian diberikan cahaya pada permukaan laut
tepat diatas rumpon yang diturunkan kedalam laut.
Sumber;
No comments:
Post a Comment