BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adaptasi adalah cara
bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan
hidup. Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu, adaptasi morfologi adalah
adaptasi yang meliputi bentuk tubuh, adaptasi Fisiologi adalah adaptasi yang meliputi
fungsi alat-alat tubuh dan adaptasi tingkah laku adalah adaptasi berupa
perubahan tingkah laku (Singit, 2010).
Organisme Laut berdasarkan
tempat hidup dan cara hidupnya dapat dikelompokan atas tiga kelompok besar
yaitu, Plankton, Nekton dan Bentos.
Plankton terdiri atas mikroorganisme laut baik fitoplankton maupun zooplankton
yang mengapung dan hanyut karena arus air, atau hidup diatas maupun dekat
permukaan air. Alga, diatomae, protozoa, dan larva arthropoda merupakan
organisme yang termasuk plankton. Nekton adalah organisme yang
berenang bebas dalam air laut. Misalnya ikan tuna, ikan terbang, hiu, dan
sotong (cumi-cumi) dan Bentos adalah organisme yang senang hidup di dasar laut
atau pantai berlumpur, misalnya bintang laut, bernakel, anemon laut, dan
kepiting (Anggun, 2012).
Menurut Nybakken (1992) zooplankton
merupakan anggota plankton yang bersifat hewani, sangat beraneka ragam dan
terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasanya yang mewakili hampir seluruh
filum hewan.
Zooplankton merupakan biota yang sangat
penting peranannya dalam rantai makanan dilautan. Mereka menjadi kunci utama
dalam transfer energi dari produsen utama ke konsumen pada tingkatan pertama
dalam tropik ecologi, seperti ikan laut, mamalia laut, penyu dan hewan terbesar
dilaut seperti halnya paus pemakan zooplankton. Selain itu zooplankton juga
berguna dalam regenerasi nitrogen dilautan dengan proses penguraiannya sehingga
berguna bagi bakteri dan produktivitas phytoplankton dilaut (Richardson, 2008).
Suhu merupakan faktor pembatas bagi
semua organisme dilaut, tidak terkecuali oleh zooplankton. Dengan adanya
perubahan iklim yang sangat drastis memastikan beberapa organisme laut harus melakukan
adaptasi untuk bertahan hidup dilingkungannya (Sanders, 2013).
Meilhat pernyataan diatas maka dianggap
perlu untuk mengetahui adaptasi zooplankton diperairan
A. TUJUAN DAN
KEGUNAAN
Penulisan tugas biologi laut ini
bertujuan untuk mengetahui adaptasi zooplankton diperairan, serta bertujuan
sebagai referensi untuk penulisan-penulisan lainnya yang berkaitan dengan
adaptasi zooplankton.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Nybakken (1992) zooplankton
merupakan anggota plankton yang bersifat hewani, sangat beraneka ragam dan
terdiri dari bermacam larva dan bentuk dewasanya yang mewakili hampir seluruh
filum hewan.
Zooplankton memakan phytoplankton yang
menyerap CO2 dan kemudian setiap harinya turun ke bagian dasar laut
untuk menghindari pemangsa di permukaan seperti ikan predator, sehingga carbon
yang berada di dalam zooplankton tersebut dapat terendapkan di sedimen yang
kemudian terendapkan dan terdegradasi. Oleh karena itu zooplankton memegang
peranan dalam pendistribusian CO2 dari permukaan ke dalam sedimen
didasar laut
Perubahan iklim yang mengakibatkan pemanasan suhu
permukaan laut juga sangat mempengaruhi keberadaan zooplankton baik kelimpahan,
komposisi, hingga keanekaragamannya dilautan. Hal ini berdampak sangat besar
dalam proses produktivitas rantai makanan secara luas di lautan (Richardson, 2008).
Menurut Richardson (2008) ada beberapa hal yang menyatakan bahwa zooplankton juga
dipengaruhi oleh terjadinya perubahan iklim, yaitu antara lain :
1) Zooplankton
merupakan biota poikilothermic, yaitu biota yang sistem pencernaan,
pernafasan dan reproduksinya sangat sensitif terhadap temperatur
2)
Siklus hidup
zooplankton singkat (< 1 tahun), oleh karena itu iklim berhubungan erat
dengan populasi dinamiknya.
3) Berbeda dengan
ikan ataupun biota komersil lainnya(kecuali udang-udangan dan ubur-ubur),
penelitian mengenai trend terhadap respon zooplankton terhadap lingkungannya
yang dibandingkan dengan trend ekploitasinya masih belum banyak dikaji
4) Distribusi
zooplankton merefleksikan temperatur dan arus dilaut, karena zooplankton
terapung bebas hampir sebagian besar siklus hidupnya dan produktivitas
reproduksinya pun didisitribusikan oleh arus
5)
Arus laut
merupakan mekanisme yang paling ideal dalam penyebaran larva secara luas,
karena sebagian besar hewan laut mengalami fase planktonic dalam siklus
hidupnya.
Zooplankton melakukan
migrasi vertical harian, dimana zooplankton bergerak kearah dasar pada siang
hari dan kepermukaan pada malam hari. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk
mencari makanan yaitu fitoplankton. Gerakan pada malam hari lebih banyak
dilakukan karena adanya variasi makan yaitu fitoplankton lebih banyak, selain
itu merupakan salah satu adaptasi zooplankton untuk menghindari sinar matahari
secara langsung dan panasnya permukaan laut. (Nontji, 2008).
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Perubahan pada temperatur di perairan laut seperti
terjadinya pemanasan suhu permukaan laut, tentunya akan berpengaruh pada
zooplankton dan hal ini juga berdampak secara luas bagi biota laut lainnya,
karena zooplankton merupakan bagian yang penting dalam rantai makanan dilautan
terlebih lagi zooplankton itu sendiri merupakan salah satu bagian dari fase
biota laut
Zooplankton melakukan
migrasi vertical harian, dimana zooplankton bergerak kearah dasar pada siang
hari dan kepermukaan pada malam hari. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk
mencari makanan yaitu fitoplankton. Gerakan pada malam hari lebih banyak
dilakukan karena adanya variasi makan yaitu fitoplankton lebih banyak, selain
itu merupakan salah satu adaptasi zooplankton untuk menghindari sinar matahari
secara langsung dan panasnya permukaan laut
B. SARAN
Penulis sangat
mengharapkan saran-saran yang membangun demi perbaikan penulisan menuju civitas
akademika ilmu kelautan yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggun (2012) http://narulitanggun.blogspot.com/2012/10/organisme-laut.html
diakses pada tanggal 20 mei 2013 Pukul 08.45 WITA
Nontji, Anugerah. 2008. Plankton Laut.
Jakarta : LIPI Press
Nybakken. J. W. 1992. Biola Suatu Pendakatan Biologi. PT.
Gramedia. Jakarta
Richardson, A. J. 2008. In hot water: zooplankton and climate
change. – ICES Journal of Marine Science, 65: 279–295
Robert W. Sanders, 2013. http://marinebio.org/oceans/zooplankton.asp
diakses pada tanggal 19 mei 2013 Pukul 19.40 WITA
Singit (2010) http://www.forumsains.com/biologi-smu/pengertian-adaptasi/
diakses pada tanggal 19 mei 2013 Pukul 00.21 WITA
No comments:
Post a Comment