Zona intertidal adalah
zona littoral yang secara reguler terkena pasang surut air laut, tingginya
adalah dari pasang tertinggi hingga surut terendah. Didalam wilayah
intertidal terbentuk banyak tebing-tebing, cerukan, dan gua, yang merupakan
habitat yang sangat mengakomodasi organisme sedimenter.
Keragaman faktor
lingkungannya dapat dilihat dari perbedaan (gradient) dari faktor
lingkungan secara fisik mempengaruhi terbentuknya tipe atau karakteristik
komunitas biota serta habitatnya baik itu di daerah berpasir, maupun yang
berlumpur. Karena adanya perbedaan lingkungan maka biota laut memerlukan
adaptasi khusus untuk dapat bertahan dalam daerah intertidal dimana habitat
dapat berubah secara signifikan.
Organisme intertidal memilki kemampuan untuk
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang dapat berubah secara signifikan,
pola tersebut meliputi :
1) Daya
Tahan terhadap Kehilangan air
Organisme laut berpindah
dari air ke udara terbuka, mereka mulai kehilangan air.Mekanisme yang sederhana
untuk menghindari kehilangan air terlihat pada hewan-hewan yang bergerak
seperti kepiting dan anemon.
2) Pemeliharaan
Keseimbangan Panas
Organisme intertidal
juga mengalami keterbukaan terhadap suhu panas dan dingin yang ekstrim dan
memperlihatkan adaptasi tingkah laku dan struktur tubuh untuk menjaga
keseimbangan panas internal.
3) Tekanan
mekanik
Gerakan
ombakmempunyai pengaruh yang berbeda, pada pantai berbatu dan pada pantai berpasir.
Untukmempertahankan posisi menghadapi gerakan ombak, organism intertidal telah
membentuk beberapa adaptasi.
4) Pernapasan
Diantara hewan
intertidal terdapat kecenderungan organ pernapasan yang mempunyai tonjolan
kedalam rongga perlindungan untuk mencegah kekeringan. Hal ini dapat terlihat
jelas pada berbagai moluska dimana insang terdapat pada rongga mantel yang
dilindungi cangkang.
5) Cara
Makan
Pada waktu makan,
seluruh hewan intertidal harusmengeluarkan bagian-bagian berdaging dari
tubuhnya. Karena ituseluruh hewan intertidal hanya aktif jika pasang naik dan
tubuhnyaterendam air. Hal ini berlaku bagi seluruh hewan baik pemakan tumbuhan,
pemakan bahan-bahan tersaring, pemakan detritus maupun predator.
6) Tekanan Salinitas
Zona intertidal juga
mendapat limpahan air tawar yang dapat menimbulkan masalah tekanan osmotik bagi
organisme intertidal yang hanya dapat menyesuaikan diri denagn air laut.
Kebanyakan tidak mempunyai mekanisme untuk mengontrol kadar garam
cairantubuhnya dan disebutosmokonformer. Adaptasi satu-satunya samadengan
adaptasi untuk melindungi dari kekeringan
7) Reproduksi
Kebanyakan organisme
intertidal hidup menetap atau bahkanmelekat, sehingga dalam penyebarannya
mereka mmenghasilkan telur atau larva yang terapung bebas sebagai plankton.
Hampir semua organisme mempunyai daur perkembangbiakan yang seirama dengan
munculnya arus pasang surut tertentu, seperti misalnya pada waktu pasang
purnama.